Korea Music Content Industry Association (KMCIA) mengumumkan bahwa pihaknya tidak akan menghitung jumlah penjualan karya itu sebagai album fisik konvensional.
KMCIA merupakan lembaga yang mewakili kepentingan perusahaan rekaman di Korea Selatan. Salah satu tugas organisasi ini adalah melakukan penghitungan jumlah penjualan karya musik yang terekam melalui Gaon Music Chart.
Sementara G-Dragon sendiri menjual karya musik terbarunya lewat sebuah USB yang dibungkus dengan kotak dan disertai kipas plastik dengan gambar wajahnya. Namun, alih-alih data salinan lagu-lagu anyar buatannya, USB tersebut hanya berisi tautan untuk mengunduh karya tersebut.
Hal itu pun membuat KMCIA berubah pikiran. Lembaga ini berpandangan bahwa tautan unduhan karya musik G-Dragon termasuk sebagai kino album, sebuah jenis baru album yang memperbolehkan pembeli untuk mengunduh data lagu, video musik, foto, dan lainnya melalui sebuah aplikasi komputer atau ponsel.
Menanggapi hal itu, YG Entertainment menjelaskan bahwa pihaknya memutuskan untuk merilis album G-Dragon lewat USB karena ingin membagi konten lebih dari yang biasanya dapat disimpan oleh CD. Mereka menyebut, CD hanya bisa menyimpan 700 MB, sementara USB album Kwon Ji Yong punya ruang berukuran 4 GB.
“Setelah Anda menghubungkan USB ke komputer, Anda bisa akses sebuah situs khusus. Di situs itu, Anda bisa mengakses bukan hanya musik, tapi juga sejumlah foto dan video. [Konten tambahan itu] akan disediakan YG Entertainment hingga akhir tahun ini. Anda bisa mengunduh konten ini dan menyimpannya dalam USB,” ujar perwakilan agensi tersebut, melansir Sports Donga via Naver.
“Jadi ini adalah cara revolusioner untuk servis konten berdurasi panjang. Itu memperbolehkan konsumen untuk menambah dan menghapus konten di dalam USB sesuai keinginannya. Tidak lagi banyak orang di dunia ini yang menggunakan pemutar CD untuk mendengarkan musik,” kata mereka.
Agensi yang dipimpin oleh Yang Hyun Suk ini pun sedikit menyayangkan keputusan KMCIA yang tidak menghitung penjualan album ini. Padahal, menurut mereka, album fisik kini bukan benar-benar menjadi cara orang mendengarkan musik, melainkan hanya produk fan-service untuk penggemar.
Tak sedikit pula penggemar yang berang dengan gerakan yang dibuat YG Entertainment itu. Mereka tidak mempermasalahkan soal tindakan revolusioner ini, karena akhir-akhir ini pemutar CD memang semakin jarang ditemukan.
Namun, mereka menganggap tak ada gunanya membeli karya musik lewat sebuah USB berukuran 4GB seharga hampir Rp400 ribu yang bukannya berisi lima lagu baru idolanya, tapi hanya sebuah link tautan untuk mengunduh karya tersebut.
Tak hanya di Jepang, para penggemar di Korea juga mengalami hal serupa. Banyak yang menganggap kualitas cat yang melapisi USB tersebut murahan. Namun, ada pula yang membela idolanya dengan berpikiran bahwa itu merupakan hal yang disengaja agar sesuai dengan konsep ‘lahir kembali’ yang digaungkan G-Dragon.
“Saya pikir poinnya adalah membuat USB ini terlihat seperti memiliki darah. Itu cocok dengan tema ‘lahir’ juga. Saya ragu mereka membuatnya seperti itu karena kesalahan dengan teknologi [yang canggih] saat ini,” kata salah seorang fan Korea, mengutip Joongang Ilbo via Nate. (res/res)
No comments:
Post a Comment