Saat pertama mengetahuinya, Jupe berobat ke Singapura. Kala itu stadiumnya masih 1-B. Namun dua tahun setelahnya, penyakit itu menjalar dan ia divonis telah memasuki stadium 4.
Sejak saat itu, Jupe mulai mengurangi kegiatannya di dunia hiburan. Sesekali ia kedapatan pergi menggunakan kursi roda. Rambutnya rontok akibat proses kemoterapi. Terakhir, Jupe terlihat memangkas mahkota kebanggaannya itu. Di sisa hidupnya, Jupe berambut cepat.
Pertengahan Februari 2017, kondisi Jupe terus menurun, membuatnya dirawat secara intensif di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM). Di sanalah ia mengembuskan napas terakhir.
Cerita Jupe mengingatkan pada beberapa riwayat selebriti Indonesia lain yang juga meninggal di usia muda, saat masa kejayaan mereka mencapai puncaknya.
Olga Syahputra
Pemilik nama asli Yoga Syahputra ini meninggal pada 27 Maret 2015 di usianya yang masih terbilang muda, 32 tahun. Olga meninggal setelah berjuang melawan penyakit meningitis yang diidapnya sejak April 2014. Sebelumnya, ia berobat ke mana-mana, Jerman dan Singapura.
Sulung dari tujuh bersaudara pasangan Nur Rahman dan Nurshida ini awalnya hanya penggemar yang sering meminta tanda tangan serta foto bareng idolanya. Keberuntungan menghampiri Olga saat ia ditawari bermain di Lenong Bocah. Ia pun berlatih di Sanggar Ananda.
Biaya latihannya ia dapat dari hasil menjual kulkas. Selama aktif di Sanggar Ananda, Olga juga sering ikut syuting meski hanya peran minor. Ia juga pernah menjadi asisten penyanyi Rita Sugiarto. Ketekunannya berbuah manis. Namanya melambung setelah bergabung di Ceriwis.
Sejak menjadi bahan rundungan Indra Bekti dan Indy Barends di sana, hampir setiap waktu wajahnya menghiasi layar televisi. Ia sempat menuai kontroversi karena sering melontarkan kata-kata tak pantas, namun Olga tetap sangat mencintai dan dicintai penggemarnya.
Nike Ardilla
Di usianya yang masih begitu muda, nyawa Nike Ardilla terenggut saat mobil yang ia kendarai menghantam beton di jalan RE. Martadinata di Bandung, Jawa Barat. Nike meninggal di usia 19 tahun, dalam perjalanan ke rumah sakit. Itu terjadi pada Maret 1995.
Nike meninggal dunia di saat popularitasnya sedang memuncak. Meski sudah wafat, albumnya terus diproduksi dan meraih kesuksesan yang luar biasa. Judulnya Bintang Kehidupan.
Demikian pula dengan album Nyalakan Api, yang laris di pasaran dan terjual mencapai 1,7 juta keping. Album itu didukung oleh banyak musisi-musisi ternama di zamannya. Termasuk Ikang Fawzi, Deddy Dhukun, Doddy Lesmana, Dommy Allen, Teddy Riady dan Wildan.
Disebutkan, Nike adalah satu-satunya artis yang mendapatkan penghormatan paling tinggi, karena setiap tanggal kelahirannya dan kematiannya selalu diperingati penggemarnya.
Bersambung ke halaman berikutnya...(rsa)
No comments:
Post a Comment