Kini, dalam wawancara dia kepada Arianna Huffington, pelantun Roar itu memilih mengakhirinya dengan memaafkan sekaligus meminta maaf pada Swift.
"Saya siap untuk melepaskannya [perseteruan]. Tentu 100 persen saya memaafkannya dan saya meminta maaf atas apapun yang pernah saya lakukan. Dan saya berharap hal sama darinya, saya pikir ini sudah waktunya," tutur Perry, dilansir NME.
"Saya mencintainya dan saya menginginkan yang terbaik untuknya. Dan saya pikir dia adalah penulis lagu yang hebat," katanya.
"Bahkan, saya pikir jika kami berdua, dia dan saya, dapat menjadi wakil wanita kuat yang datang bersama walau ada perbedaan," tambahnya.
"Itu tidak mudah bagi saya. Saya pikir semua orang tahu itu tidak mudah. Tapi tidak apa-apa, saya ingin melepaskannya. Saya sangat menginginkan yang terbaik untuk setiap orang," ucapnya sembari menyanyikan lagu tema Frozen, Let it Go.
Diketahui, Swift dan Perry mulai berseteru karena Perry menarik tiga penari latar Swift di tengah turnya pada 2013. Penari itu sebelumnya memang pernah mengiringi Perry di turnya dua setengah tahun sebelumnya.
Hanya saja, di tengah permintaan maaf Perry ini Swift sendiri masih bungkam. Pelantun Blank Space itu belakangan memang tidak aktif di depan publik maupun dunia maya. Kabarnya itu dilakukan Swift demi fokus pada penggarapan album barunya.
Sementara itu, perilisan album baru Perry, Witness turut dilaporkan kalah dengan album-album Swift yang dirilis ulang lewat layanan musik streaming Spotify.
Per tanggal Sabtu (10/6) album 1989 milik Swift pun berhasil diputar lebih dari 1,68 juta kali dan mengalahkan Witness yang mendapat 1,10 juta kali diputar. (res/res)
No comments:
Post a Comment