Reuters , CNN Indonesia
Minggu, 18/06/2017 02:27 WIB
Artikel belum tersedia
Beragam peluru dan senapan terbuat dari kertas berwarna-warni tergeletak di area instalasi seni karya Li Hongbo yang berjudul 'Ocean of Flowers'. Karya tersebut ditampilkan dalam sebuah pameran di Eight One Art Museum, Beijing, 13 Juni 2017. (REUTERS/Jason Lee)
Li Hongbo tengah menempatkan 'senjata' yang kemudian dibentuk bak rangkaian bunga dalam instalasi seni karyanya yang bertajuk 'Ocean of Flowers' di Eight One Art Museum Beijing. Li mengatakan instalasi ini terdiri dari hampir 2.000 bentuk senjata yang terbuat dari ratusan lembar kertas berwarna. (REUTERS/Jason Lee)
Karya ini sudah pernah ditampilkan sebelumnya di Sydney pada 2012 lalu. Karya ini dimulai dengan Li membentuk senjata dan peluru dari kertas dan menyusunnya menjadi suatu bentuk bunga. (REUTERS/Jason Lee)
Penggunaan senjata bukan tanpa alasan, senjata yang kemudian dibentuk menjadi bunga ini menggambarkan bencana yang tak terlihat dan terpikirkan sebelumnya. (REUTERS/Jason Lee)
Dalam sebuah pernyataan di Sydney pada 2012 lalu, Li mengatakan karya ini terinspirasi dari kekacauan yang ada di dunia akibat senjata. Kekacauan, disebut Li, bermula dari keinginan dari diri yang berujung pada kerusakan, kebencian, konflik, dan perang. (REUTERS/Jason Lee)
"Senjata kini digunakan untuk perang. Bukan hanya untuk membela diri, namun juga memusnahkan yang lainnya. Semua orang lahir dari nafsu dan keinginan untuk saling menghancurkan," kata Li. (REUTERS/Jason Lee)
"Karya ini menggambarkan bentuk dari darah dan air mata dari ribuan tahun penderitaan dalam sejarah manusia, namun juga menjadikannya sebagai hasil. 'Bunga' dalam karya saya terlihat amat cerah dan menakjubkan, entah orang apakah memahami bencana yang ada di baliknya," kata Li. (REUTERS/Jason Lee)
Menurut Li, penggunaan senjata yang semula adalah alat mempertahankan diri tidak lantas menyelesaikan masalah. (REUTERS/Jason Lee)
No comments:
Post a Comment