Sejak 2009, film berlatar agama Islam rutin menghiasi layar lebar bertepatan dengan Lebaran. Umumnya, sineas memilih untuk merilis filmnya beberapa hari sebelum Idul Fitri.
Fenomena itu berawal dari Ketika Cinta Bertasbih 2 yang rilis pada lebaran 2009, diikuti Sang Pencerah pada 2010, kemudian Di Bawah Lindungan Ka'bah pada 2011. Rutinitas itu berlanjut dengan La Tahzan di 2013, Hijrah Cinta di 2014, dan Surga yang Tak Dirindukan pada Lebaran 2015.
Film-film itu berhasil menduduki deretan sinema terlaris di tahunnya.
"Film [yang bernuansa Islam] tersebut baik selama Ramadan, dan waktu terbaik tentunya H-1 minggu menjelang Lebaran, mengingat sudah banyak masyarakat yang libur dan juga THR [Tunjangan Hari Raya] yang sudah didapatkan," kata Willy melalui pesan elektronik kepada CNNIndonesia.com.
Menurut Willy, pengunjung bioskop selama Ramadan cenderung meningkat karena bulan itu juga dijadikan masa liburan bagi masyarakat Indonesia. Ia pun menuturkan, peminat film berlatar agama juga semakin meningkat karena nuansa religi di bulan Ramadan yang begitu kuat.
"Hampir semua film bernuansa Islam akan baik diterima pasar saat bulan Ramadan," ujar Willy.
"Apabila ada sekuel film religi dari cerita sebelumnya yang hit di masyarakat, tentunya akan semakin bagus penampilannya," kata Willy.
Hal itu terbukti dari sekuel Surga yang Tak Dirindukan 2. Film debut Surga yang Tak Dirindukan yang tayang pada lebaran 2015 berhasil jadi film terlaris pada 2015 dengan meraih 1,5 juta penonton.
Sekuel film Surga yang Tak Dirindukan yang tayang awal tahun ini, meski tidak saat lebaran berhasil mendapatkan menonton yang lebih tinggi yakni 1,6 juta penonton.
Awal Ramadan Didominasi Film Hollywood
Jika melihat barisan film yang beredar di bioskop pekan lalu hingga sekarang, baik di jaringan bioskop 21, Cinemaxx, maupun Blitzmegaplex, mayoritas didominasi oleh penayangan film asing. Termasuk di antaranya adalah Wonder Woman, The Mummy, The Whole Truth, The Lost City of Z dan Pirates of The Caribbean: Salazar's Revenge.
"Saat saya mengunjungi 21, mereka sampai bilang, 'Kalau ada yang mau rilis film Indonesia sekarang, saya bayarin, deh'. Tapi faktanya memang enggak ada yang mau," ujar Kemala.
Sayangnya, ia tak bisa menyebutkan berapa persen penurunan penonton saat Ramadan. Sebaliknya, saat Lebaran, akan ada banyak film yang rilis berbarengan.
"Nanti waktu Lebaran, bakal ada banyak sekali film Indonesia yang rilis. Semua baru mau, karena ada anggapan penonton lebih banyak," kata Kemala. (res)
No comments:
Post a Comment