Pesan Keberagaman dalam Festival Police Movie Festival - pantomim Pan -Tomim

Saturday, June 10, 2017

Pesan Keberagaman dalam Festival Police Movie Festival

Jakarta, CNN Indonesia -- Keberagaman mendapat perhatian serius di Indonesia saat ini. Pesan persatuan dalam keberagaman pun dituangkan dalam sebuah festival film yang mengangkat kinerja kepolisian. Hal ini untuk menyikapi nilai keberagaman yang mulai tercabik.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, film dapat menjadi media untuk menyampaikan rasa kesatuan. Pesan yang tertuang dalam setiap adegan dapat diserap dan menjadi pelajaran bagi kehidupan manusia.

Hal itu disampaikan Rikwanto saat penganugerahan Police Movie Festival (PMF) ke-empat di Djakarta Theatre, Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (10/6). Dalam festival kali ini, PMF mengambil tema 'Unity in Diversity'.


Cerita tersebut merupakan kelanjutan dari rangkaian film yang sudah dimulai sejak 2014. Pertama kali, festival ini mengusung tema 'Hope and Change'. Tahun kedua pada 2015, tema yang diambil adalah Polisi Harapan. Sementara, pada tahun ketiga 2016 mengambil tema 'Hero'.

Rangkaian itu dinilai untuk melambangkan harapan dan cita masyarakat yang harus segera dipenuhi oleh polisi. Selain itu, festival tersebut juga sebagai gambaran dinamika situasi yang harus diwaspadai, diantisipasi dan diperbaiki oleh masyarakat.

"Idenya dari adik-adik kami yang merangkum keberagaman dalam film pendek. Inilah Indonesia, berbeda tapi sepakat bersatu dalam Pancasila, Bhineka Tunggal Ika," ujarnya.

Menurut Rikwanto, masyarakat perlu disadarkan kembali tentang makna dari Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila. Dengan begitu, persatuan dan kesatuan masyarakat dapat terwujud.


"Kita semua pun disadarkan kembali bagaimana hidup dalam kebinekaan dan Pancasila," tuturnya.

Awalnya, PMF hadir untuk menggambarkan kinerja polisi yang masih jauh dari harapan masyarakat. Selain itu, festival itu juga untuk menunjukkan kesenjangan yang terjadi antara masyarakat dan polisi. Artinya, kebanyakan masyarakat masih enggan untuk mendekati polisi karena citra mereka yang menakutkan.

Akhirnya, festival itu dibuat agar polisi menyadari kinerja mereka dan membuat masyarakat mengetahui bagaimana tugas polisi yang sebenarnya.

PMF keempat diikuti oleh 247 film dari seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, ada 10 nominasi film pendek terbaik seperti Tekor karya SMK Budi Mulia Dua Yogyakarta, Kau Adalah Aku yang Lain dari Anto Galon dan Tepo Sliro dari Sebelas Sinema Pictures. (pmg)

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment