Reuters , CNN Indonesia
Kamis, 15/06/2017 09:33 WIB
Artikel belum tersedia
Pembangunan modernisasi Hong Kong rupanya mengorbankan banyak hal, salah satunya adalah gedung-gedung kuno sisa peninggalan era kolonial Inggris. (REUTERS/Tyrone Siu)
Hong Kong merupakan kota yang sebelumnya dikuasai Inggris dan baru diserahkan ke China seutuhnya pada 1 Juli 1997, dua dekade silam. (REUTERS/Tyrone Siu)
Selama berdekade-dekade, Hong Kong menggeliat menjadi kota modern. Sebagian gedung-gedung tua dihancurkan dan berganti gedung modern nan tinggi menjulang, sedangkan lainnya terlupakan seperti pada mansion bernama Yu Yuen dari 1920 ini. (REUTERS/Tyrone Siu)
Sekelompok pemuda yang bernama HK URBEX mendedikasikan diri menelusuri jejak peninggalan kolonial, mendatanya, dan mendokumentasikan kondisinya. Tujuannya, membentuk sebuah arsip dan dokumentasi sejarah untuk masa depan. (REUTERS/Tyrone Siu)
Yu Yuen sudah tak pernah terjamah manusia selama berdekade ini jadi salah satu sasaran HK URBEX. (REUTERS/Tyrone Siu)
HK URBEX didirikan bermula dari hobi pada 2013 dan berkembang untuk menyusun sejarah kota metropolitan Asia itu. (REUTERS/Tyrone Siu)
Selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, delapan anggota HK URBEX mempelajari banyak tempat kumuh, mendatanginya, dan mendokumentasikan melalui foto dan film. Menerobos gedung gelap nan terkunci seperti pada 1 Juni ini adalah biasa dilakukan. (REUTERS/Tyrone Siu)
Hingga saat ini, mereka sudah mencatat lebih dari 50 tempat peninggalan kolonial di Hong Kong, salah satunya adalah barak militer peninggalan Inggris ini. (REUTERS/Tyrone Siu)
Menerobos barak militer yang sudah lama ditinggal tak jarang memaksa mereka untuk membobol pagar dan rimbunnya ilalang di sekitar lokasi. (REUTERS/Tyrone Siu)
Menurut kelompok tersebut, ketakutan mereka bukanlah hantu atau harus memanjat gedung tua, melainkan tidak adanya lagi warisan sejarah untuk generasi Hong Kong 20 tahun mendatang. (REUTERS/Tyrone Siu)
No comments:
Post a Comment